Kamis, 03 Februari 2011

cara mencegah dan menyembuhkan asma


Asma adalah satu penyakit turunan. Jika orang tuanya atau kakek-neneknya asma, kemungkinan seseorang bisa mendapat penyakit asma. Gejala penyakit Asma adalah orang sukar bernapas hingga berbunyi (mengi/bengek) karena saluran pernafasannya menyempit akibat lendir yang disebabkan alergi.




Sekitar 7% penduduk dunia (300 juta jiwa) menderita penyakit asma. Di AS, 4.000 orang tewas setiap tahun karena asma.
Asma adalah penyakit menahun/kronis. Menurut ilmu kedokteran Modern tidak bisa disembuhkan. Namun gejalanya bisa dikurangi.
Penderita Asma juga harus menghindari faktor alergi yang bisa menyebabkan asma seperti debu, kapuk, bedak, udara dingin, dan sebagainya. Tertawa atau kecemasan yang berlebihan juga harus dihindari. Faktor alergi tersebut mungkin berbeda-beda untuk tiap orang.
Penulis sendiri sejak kelas 2 SD hingga kelas 6 SD menderita penyakit Asma yang cukup hebat. Hampir tiap bulan bolak-balik ke Internist Dr. Pradono di bilangan Kampung Melayu. Bahkan pernah merasakan disuntik 2 kali seminggu selama 6 bulan agar asmanya sembuh. Vicks Inhaler dulu jadi teman setia. Namun alhamdulillah sejak SMP, penyakit Asma tersebut boleh dikata nyaris tidak menyerang lagi. Apa rahasianya? Saya akan paparkan di sini.
Satu ketika saat di kelas 6 SD ada teman yang mengajak lari pagi. Entah kenapa, saya jadi ketagihan sehingga lari pagi hampir setiap hari sejauh kira-kira 4 km dengan waktu sekitar 30 menit. Saat lari, nafas diatur. Tarik nafas pelan-pelan, kemudian mengeluarkannya secara perlahan. Kecepatan lari pun tidak terlalu kencang karena akan mengakibatkan anda cepat cape. Jika anda capek, jalanlah selama 2-5 menit.
Jika anda belum pernah berolahraga, mulailah secara bertahap agar tidak kaget/pegal. Jangan lari pagi langsung 3 km. Tapi mulai saja dengan 200 meter. Besoknya baru ditambah 100 meter, dst. Awali dengan pemanasan jalan kaki sekitar 5 menit, baru lari pagi. Kalau mengangkat besi juga begitu. Meski anda sanggup mengangkat 30 kg, mulailah dengan 20% dulu yaitu 6 kg saja dengan pengulangan 10 x dan jumlah set 3-5 x. Kemudian naikkan secara bertahap sebanyak 2 kg.
Alhamdulillah karena sering lari pagi, akhirnya paru-paru pun menjadi kuat. Ketika di SMP diadakan lomba lari jarak jauh setiap bulan, saya biasa jadi juara ke 2 (sebab juara pertamanya memang maniak olahraga..:). Satu ketika saya cek lagi ke Dr. Pradono dengan hasil rontgent terbaru, Dr. Pradono kaget betapa foto paru-paru saya yang dulu banyak flex-nya, sekarang begitu bersih.
Memang orang sering beranggapan bahwa penderita Asma tidak boleh capek.  Ini separuh benar. Biasanya yang membuat asma kambuh itu adalah gerakan dengan nafas yang tidak beraturan seperti bermain, bekerja keras, lari cepat, sepak bola, dan sebagainya.
Tapi jika nafasnya diatur seperti menarik nafas panjang-panjang kemudian mengeluarkannya sampai habis dengan berirama seperti pada lari pagi, berenang, atau pun angkat besi, justru itu membuat paru-paru kita lebih kuat.   Bahkan ada juara dunia renang yang ternyata merupakan mantan penderita asma. Selain lari pagi, anda juga bisa mencoba olahraga renang. Olahraga angkat besi / fitness juga tidak masalah. Saya rutin melakukannya 2-3 kali seminggu.
Sejak rajin lari pagi hingga saat ini boleh dikata saya hampir tidak pernah kena asma lagi. Agar tidak justru bertambah sakit ketika berolahraga, ada baiknya anda berlatih dengan memakai pelatih olahraga misalnya di Klub Asma, Klub Renang, atau Fitness Center.
Selain berolahraga, anda juga harus mengenal zat-zat yang bisa menimbulkan alergi sehingga hidung anda jadi ingusan yang akhirnya nanti merambat ke tenggorokan anda. Saya mencoba menghindari debu, bedak, dan juga kapuk. Untuk itu bantal dan tempat tidur saya menggunakan busa/dakron.
Udara dingin juga bisa menimbulkan asma. Untuk mengatasinya, saya biasanya berolahraga. Tapi jika si kecil anda begitu, bisa dioleskan balsam Vicks atau Transbulmin. Beri dia pakaian yang tebal/selimut. Hindari juga tempat yang lembab. Saat udara dingin, matikan AC, jika perlu ventilasi udara ditutup sebagian. Jika masih dingin juga bisa pakai bohlam pijar 100 watt agar ruang menjadi hangat.
Saya juga pernah berobat gurah ke ahli Gurah di rusun Tanah Abang. Alhamdulillah selama 1 jam lendir mengalir dari mulut dan hidung meski saya tidak sedang pilek. Warnanya hijau dan kecoklatan. Esok harinya, nafas saya begitu lega dan lapang.
Sekarang paling-paling saya hanya mengalami flu atau pilek yang saya obati sendiri dengan obat Dexamethazone (3×1/hari) dan Amoxycillin (3 x 1/2  tablet/hari). Untuk expectorant (pencair dahak) bisa menggunakan obat sirup Molapect. Tapi penggunaan obat ini harus hati-hati dan dilakukan jika perlu saja.
Cobalah minum madu setiap hari agar stamina tubuh anda jadi lebih kuat.


0 komentar:

Posting Komentar